Proses
Pernafasan pada Manusia
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik
napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik
napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi
lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat
dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada
sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat mengeluarkan
napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga
dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar.
Jadi, udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang
bertekanan lebih kecil.
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam
peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan
perut terjadi secara bersamaan.
- Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar
tulang rusuk, sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada
membesar serta tekanan udara menurun (inhalasi).Relaksasi otot antar
tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan membesar (e kshalasi).
- Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi
otot diafragma ( datar dan melengkung), volume rongga dada membesar ,
paru-paru mengembang tekanan mengecil (inhalasi).Melengkung volume rongga
dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi.
Pernapasan (respirasi)
adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 (oksigen)
ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2(karbondioksida)
sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Penghisapan ini disebut inspirasi dan
menghembuskan disebut ekspirasi (Syaifuddin, 1996).
Sistem pernapasan
manusia terdiri atas paru-paru dan sistem saluran yang menghubungkan jaringan
paru dengan lingkungan luar paru yang berfungsi untuk menyediakan oksigen untuk
darah dan membuang karbondioksida.
Sistem pernapasan pada
manusia secara umum terbagi atas :
Bagian Konduksi
Bagian konduksi terdiri
atas rongga hidung, nasofaring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Bagian
ini berfungsi untuk menyediakan saluran udara untuk mengalir ke dan dari
paru-paru untuk membersihkan, membasahi, dan menghangatkan udara yang
diinspirasi.
Bagian Respirasi
Bagian ini terdiri dari
alveoli, dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan darah
terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain,
seperti bulu-bulu pada pintu masuk yang penting untuk menyaring
partikel-partikel yang masuk. Sistem pernafasan memiliki sistem pertahanan
tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat merusak (Alsagaff,
2002).
Terdapat tiga kelompok mekanisme pertahanan pada system pernapasan
manusia, yaitu:
- Arsitektur
saluran nafas; bentuk, struktur, dan caliber saluran nafas yang
berbeda-beda merupakan saringan mekanik terhadap udara yang dihirup, mulai
dari hidung, nasofaring, laring, serta percabangan trakeobronkial. Iritasi
mekanik atau kimiawi merangsang reseptor disaluran nafas, sehingga terjadi
bronkokonstriksi serta bersin atau batuk yang mampu mengurangi penetrasi
debu dan gas toksik kedalam saluran nafas (Tabrani Rab, 1996).
- Lapisan
cairan serta silia yang melapisi saluran nafas, yang mampu menangkap
partikel debu dan mengeluarkannya.
- Mekanisme
pertahanan spesifik, yaitu sistem imunitas di paru yang berperan terhadap
partikel-partikel biokimiawi yang tertumpuk di saluran nafas (Tabrani Rab,
1996).
6.
Gangguan pada pernapasan
manusia merupakan gejala adanya gangguan yang bersifat klinis. Gangguan pada
sistem pernapasan manusia ini akan menghambat fungsi fisiologis tubuh pada
sistem pernapasan. Gangguan pada pernapasan manusia bisa disebabkan karena
adanya benda-benda asing dalam sistem pernapasan atau adanya penyakit yang
muncul pada saluran pernapasan.
7.
Gangguan pada saluran
pernafasan berdasarkan gejalanya, dibagi menjadi gejala yang bersifat lokal dan
gejala yang bersifat umum.
8.
GEJALA
LOKAL
9.
Batuk
10.
Batuk merupakan gejala
yang paling umum akibat penyakit pernafasan. Batuk bisa bersifat kering atau
basah tergantung dari pada produksi sekrit.
11.
Sesak
12.
Keadaan ini merupakan
akibat kurang lancarnya pemasukan udara saat inspirasi ataupun pengeluaran
udara saat ekspirasi, yang disebabkan oleh adanya penyempitan ataupun
penyumbatan pada tingkat bronkeolus/bronkus/trakea/larings.
13.
Pengeluaran
Dahak
14.
Dahak orang dewasa
normal membentuk sputum sekitar 100 ml per hari dalam saluran nafas, sedangkan
dalam keadaan gangguan pernafasan sputum dihasilkan melebihi 100 ml per hari.
15.
Batuk
Darah
16.
Adanya lesi saluran
pernafasan dari hidung paru yang juga mengenai pembuluh darah.
17.
Nyeri
Dada
18.
Nyeri dada terjadi dari
berbagai penyebab, tetapi yang paling khas dari penyakit paru-paru adalah
akibat radang pleura.
19.
GEJALA
UMUM
20.
Gejala-gejala yang
disebut di atas bersifat setempat. Beberapa penyakit memberi juga gejala umum,
seperti suhu badan meninggi, pusing dan mabuk kepala, tidak suka makan, rasa
lesu/lemah, keringat dingin dan sebagainya (Danosantoso, 1998). Masalah
pernafasan pada pekerja di tempat pengolahan telah dikenal selama 2 dekade ini.
Gejala-gejala dada akut seperti batuk, sesak, dada terasa berat dan iritasi
saluran nafas atas muncul pada saat kerja biasa (Alsagaff, 2002).
Fungsi pernapasan manusia
adalah sebagai tempat terjadinya pertukaran zat antara O2 dan
CO2. Tapi sebenarnya, fungsi pernapasan pada manusia jauh lebih
kompleks dari itu. Bahkan fungsi pernapasan dapat menentukan normal tidaknya
keadaan seseorang.
Secara umum fungsi pernapasan pada manusia adalah:
- Mengambil
oksigen (O2) yang kemudian dibawa oleh darah keseluruh tubuh
(sel-selnya) untuk mengadakan pembakaran
- Mengeluarkan
karbon dioksida (CO2) yang terjadi sebagai sisa dari
pembakaran, kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk dibuang (karena
tidak berguna lagi oleh tubuh)
- Melembabkan
udara.
Pertukaran oksigen dan
karbon dioksida antara darah dan udara berlangsung di alveolus paru-paru.
Pertukaran tersebut diatur oleh kecepatan dan di dalamnya aliran udara timbal
balik (pernapasan), dan tergantung pada difusi oksigen dari alveoli ke dalam
darah kapiler dinding alveoli. Hal yang sama juga berlaku untuk gas dan uap
yang dihirup. Paru-paru merupakan jalur masuk terpenting dari bahan-bahan
berbahaya lewat udara pada paparan kerja.
Proses dari sistem pernapasan atau sistem respirasi berlangsung
beberapa tahap, yaitu:
- Ventilasi,
yaitu pergerakan udara ke dalam dan keluar paru
- Pertukaran
gas di dalam alveoli dan darah. Proses ini disebut pernapasan luar
- Transportasi
gas melalui darah
- Pertukaran
gas antara darah dengan sel-sel jaringan. Proses ini disebut pernapasan
dalam
- Metabolisme
penggunaan O2 di dalam sel serta pembuatan CO2 yang
disebut juga pernapasan seluler.